Bahaya kah bila air ketuban merembes ?
3 Desember 2015Air ketuban (cairan aminion) yang ada pada kantong kehamilan atau selaput ketuban dapat diibaratkan seperti air yang ada dalam balon. Adanya cairan tersebut membuat bayi bebas bergerak/ berenang dalam kantong kehamilan tersebut. Jika selaput ketuban mengalami robekan, baik yang terjadi karena trauma, ataupun yang terjadi secara spontan air ketuban itu dapat merembes keluar. Kebocoran yang terjadi pada kantung kehamilan sehingga membuat rembesan air ketuban dapat menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan bayi di dalam rahim terganggu, hal itu disebabkan oleh mudahnya bakteri masuk hingga menyebabkan infeksi.
Kadang kala, merembesnya air ketuban sulit untuk dibedakan dengan air yang juga keluar melalui vagina ataupun rembesan urin. Contohnya pada saat kehamilan memasukitrimester tigadinding rahim mengalami tekanan yang diakibatkan oleh bayi yang tumbuh semakin besar. Pada saat itu ibu akan mengalami keputihan.Keputihanini biasanya terjadi pada saat ibu memasuki kehamilan tua, sehingga kebanyakan banyak yang mengira bahwa itu air rembesan ketuban. Selain itu juga pada saat rahim yang terus membesar akan menekan kantung kermih sang ibu, tanpa disadari urin akan keluar merembes dengan sendirinya dan anda sering mengira itu air ketuban.
Lalu bagaimana cara agar anda bisa membedakan cairan apa yang keluar dari vagina, air ketuban ataukah urin? Tampung dan amati warna dari cairan yang keluar pada pembalut yang bersih. Air ketuban biasanya tidak berwarna serta tidak berbau apapun. Jika anda ragu, membedakan cairan yang merembes keluar dari vagina itu apakah urin ataukah air ketuban, maka hendaknya segeralah ibu ke rumah sakit demi menjalani pemeriksaan dokter lebih lanjut. Dokter dan bidan yang menangani akan melakukan pemeriksaan dan tes keasaman terhadap air yang merembes keluar atau dapat disebut dengan tes nitrazine dengan menggunakan teskertas lamkmus. Jika air yang merembes keluar tersebut air ketuban, maka tes keasaman terhadap cairan yang bersifat basa dan berubahnya warna kertas pada kertas lakmus tersebut menjadi warna biru.
Sementara jika cairan yang merembes adalah urin maka kertas lakmus tidak mengalami perubahan melainkan tetap berwarna merah disebabkan tidak bersifat asam. Pada kasus lainnnya, beberapa air ketuban berwarna kehijauan, ataupun kuning kecoklatan, jika terjadi hal tersebut makan segera minta penanganan dari dokter. Beritahukan semua keluhan anda kepada dokter anda dari cairan yag merembes keluar dan warna dari cairan yang keluar tersebut agar dokter segera mengidentifikasi serta segera mengambil tindakan yang mungkin diperlukan.
Seberapa banyak volume cairan yang merembes keluar yang diakibatkan oleh robeknya selaput ketuban itu semua tergantung dari seberapa besarnya robekan terjadi. Semakin robekannya besar, maka semakin deras cairan yang merembes keluar. Jika hal itu terjadi pada saat usia kehamilan ibu memasuki kehamilan tua, maka keluarnya cairan ketuban tersebut merupakan tanda bahwa ibu akan segera melahirkan. Namun apabila kehamilan ibu masih cukup muda, derasnya cairan ketuban merembes dapat mengakibatkankelahiran prematur. Umumnya si dokter akan langsung mengambil beberapa tindakan tertentu demi mengurangi resiko terjadinya infeksi pada bayi dan ibu yang diakibatkan oleh robeknya selaput ketuban itu. Jika robekan pada selaput ketuban itu sangat kecil anda tidak perlu terlalu khawatir karena sebagian besar dengan sendirinya dapat sembuh.
Sumber : www.bidanku.com
Baca juga
5 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi yang Mudah Dilakukan
Pilek pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari alergi, infeksi, hingga iritasi akibat polusi. Kondisi ini biasanya dapat sembuh dengan
Bolehkah Bayi 4 Bulan Diberdirikan?
Mengangkat dan berdiri menjadi salah satu pencapaian yang menyenangkan bagi orang tua dan bayi. Keterampilan ini
Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Penyebabnya bisa beragam, tapi umumnya karena pemakaian popok yang terlalu lama dan ketat, atau karena infeksi. Namun Bunda tidak perlu panik, karena ada cara mudah untuk mengatasinya.
JADWAL MAKAN BAYI 6 BULAN (MPASI) DALAM SEHARI
Wah, si kecil sudah memasuki usia 6 bulan, Bu? Sebentar lagi, saatnya pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI lho. Jangan terlambat mengenalkan si kecil dengan MPASI.
Cara merawat kulit bayi
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif. Kulit bayi memang lebih tipis dan lebih rentan mengalami iritasi. Oleh karena itu, menjaga kulitnya tetap sehat merupakan salah satu hal yang penting dalam merawat bayi. Berikut panduan lengkap merawat kulit bayi yang bisa Anda terapkan di rumah mulai hari ini.