Menyusui Ketika Hamil
22 Oktober 2012Kehamilan mungkin saja terjadi saat anda masih menyusui. Lalu apakah seorang ibu harus berhenti menyusui karena hamil lagi? Ada dua pendapat mengenai hal ini. Pendapat satu membolehkan, sementara pendapat lainnya tidak membolehkan karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan keguguran atau prematuritas.
Alasan tidak dibolehkannya menyusui saat hamil karena adanya hormon oksitosin. Saat bayi menghisap puting ibunya maka hipofise posterior secara otomatis akan mengeluarkan hormon ini untuk membuka jalan pengeluaran ASI. Hormon oksitosin juga berpengaruh pada kontraksi otot rahim. Karena alasan inilah beberapa berpendapat bahwa menyusui saat hamil bisa mengakibatkan keguguran atau prematuritas. Sebenarnya oksitosin kurang berpengaruh pada otot-otot rahim pada awal kehamilan. Kontraksi rahim yang ditimbulkan akibat menyusui sebanding dengan kontraksi saat berhubungan intim.
Hormon ini baru akan merangsang otot rahim dengan kuat pada trimester ketiga atau saat sudah dekat dengan kelahiran. Jadi, menyusui saat hamil cukup aman untuk ibu dan janin selama tidak ada faktor lain yang menghambat seperti, riwayat keguguran berulang kali, perdarahan bercak, kontraksi terus-menerus, dan lain-lain. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa menyusui saat hamil relatif aman.
Pada saat kehamilan mulai masuk trimester dua maka hormon estrogen semakin naik. Hal ini mengakibatkan berkurangnya produksi ASI, bahkan terkadang membuat rasa ASI berbeda. Biasanya bayi mulai menyapih dirinya sendiri karena ASI tak lagi sama. Persiapkan makanan pendamping ASI agar gizi buah hati anda tetap terpenuhi.
Menyusui saat hamil tua juga masih diperbolehkan selama ibu merasa baik dan sehat. Manfaat yang diperoleh bayi saat menyusu pada kehamilan trimester tiga ini adalah didapatkannya kolostrum yang mengandung antibodi dalam jumlah tinggi. Hal ini tentu akan semakin meningkatkan daya tahan tubuh bayi anda. Kolostrum tidak akan berkurang meskipun anda menyusui saat hamil. Namun biasanya bayi tidak menyukainya karena rasa kolostrum berbeda dengan ASI matur.
Meski diperbolehkan, namun menyusui saat hamil bukanlah hal yang mudah. Seorang ibu harus bekerja dua kali lipat dan tentu melelahkan. Karenanya pemenuhan nutrisi sangat diperlukan. Jaga pasokan nutrisi dan hendaknya ibu minum segelas air jus, susu, atau air putih sebelum dan setelah menyusui. Kenaikan berat badan juga harus diperhatikan. Jika kenaikan berat badan naik sekitar 1,5-2 kg per minggu maka aman bagi ibu untuk tetapmenyusui. Parameter kesehatan lain yang perlu diperhatikan adalah gerakan janin dan kondisi umum ibu.
Ibu hamil yang juga menyusui perlu istirahat lebih banyak. Hendaknya jangan terlalu lelah dengan pekerjaan rumah tangga. Ada baiknya anda meminta bantuan saudara atau pembantu untuk mengerjakan pekerjaan rumah sehingga anda bisa fokus pada bayi dan janin anda. Bila saat hamil Anda merasakan kelelahan, tidak dianjurkan bagi Anda untuk tetap menyusui.Ingat, kelelahan akan berdampak negatif pada janin sekaligus mengurangi produksi ASI
Baca juga
5 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi yang Mudah Dilakukan
Bolehkah Bayi 4 Bulan Diberdirikan?
Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya
JADWAL MAKAN BAYI 6 BULAN (MPASI) DALAM SEHARI
Cara merawat kulit bayi